| Comments ]

Krisis Subprime Mortgage yang melanda Amerika saat in menyebabkan pasar saham Indonesia merosot. Hal ini terjadi karena terjadinya aksi jual dari investor asing karena mereka kekurangan likuiditas. Akibatnya Bursa Efek Indonesia hari ini ditutup untuk meredam aksi jual yang berlebihan ini.

Aneh bukan Bursa Efek Indonesia ditutup disaat hari kerja begini ini. Menurut saya ini semua karena dana yang ada di Bursa Efek Indonesia ini masih didominasi oleh dana dana asing. Penarikan dana asing keluar dari Indonesia apalgi dalam jumlah besar akan berdampak negatif terhadap perekonomian kita saat ini.

Ini bukti rendahnya minat warga WNI untuk turutt serta dalam perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. Jika dominasi dana di dalam Bursa Efek Indonesia mayoritas diisi oleh dana milik WNI penarikan yang terjadi tidak akan menyebabkan dana terbang ke luar negri kecuali oleh pemilik dananya memang dialihkan ke luar negri dengan berbagai macam alasan.

Intinya jauh lebih aman jika dana yang ada di Bursa Efek Indonesia adalah dana milik WNI bukan asing. Jika milik WNI maka profit dari perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia tetap akan berada d dalam negri berbeda jika itu dana asing maka begitu profit dana akan lari keluar negri.

Akhir akhir ini sebenarnya pihak Bursa Efek Indonesia telah memulai langkah positif untuk meningkatkan minat investor domestik untuk turut serta dalam perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. Beberapa kali saya melihat iklan Bursa Efek Indonesia di Metro TV dan sekitar juli-agusutus kemarin Bursa Efek Indonesia menyelenggarakan pelatihan perdagangan saham denga gratis.

Upaya yang cukup positif tetapi kurang terasa gregetnya sehingga upaya dari Bursa Efek Indonesia tidak cukup mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Semoga di kedepan hari ada langakah positif baru lagi yang memiliki greget yang tinggi dari Bursa Efek Indonesia agar tumbuh pesat investor domestik dan tentunya majunaya pasar saham Indonesia.

Gambar by : Moneycnn

READ VIA EMAIL FOR FREE