Wanita jaman sekarang bisa jadi apapun yang ia mau. Sah dan wajar selama kemampuannya memang ada. Sayang nya banyak wanita yang mencoba menembus batas justru kurang mendapat perlakuan yang sama dengan pria.
Dari Jawa Pos saya baca berita yang menarik tentang nasib serdadu wanita yang ditugaskan di Iraq. Kisah serdadu wanita di Irag ini sudah dibukukan oleh pelakunya Helen Benedict dengan judul The Lonely Soldier : The Private War of Women Serving in Iraq.
Buku itu juga dilengkapi testimoni dari 2 rekan Bennedict, Chantelle Hennebery & Marti Ribeiro. Di situ dikisahkan ada 3 alasan kenapa pria membiarkan wanita menjadi serdadu :
1. Sebagai teman tidur
2. Pelacur jika punya satu pacar
3. Dyke jika tidak ada serdadu pria yang menyukai
Hennebery sendiri beberapa bulan pertamanya di Iraq sudah berkali kali mengalami penyerangan seksual. Dan saat ia melapor Hennebery malah dipindahkan dan tidak mendapatkan promosi selama 6 bulan.
Bahkan untuk ke kamar mandi pun mereka harus siap siaga dan selalu membawa senjata untuk melindungi diri dari resiko perkosaan dari rekan mereka sendiri para serdadu pria.
"Teman terbaikku adalah senjata sekaligus pisauku" ujar Hennebery.
Testimoni yang sama datang dari Mickiela Montoya yang mengatakan bahwa serdadu wanita ikut dikirim ke medan perang hanya dibutuhkan sebagai wanita penghibur. Mickiela Montoya adalah seorang penembak jitu yang tidak pernah ditugaskan sesuai kapasitasnya oleh atasannya.
Sama dengan Hennebery, Montoya juga selalu membawa pisau lipat jika akan ke kamar mandi. "Saya tidak membawa pisau untuk musuh tapi untuk pria disampingku"
Menurut Bennedict selama kurun waktu 2005-2006 dikirim 40 serdadu wanita dan 28 diantaranya menjadi korban perkosaan. Sedangkan data dari departemen veteran 30% serdadu wanita diperkosa, 71% diserang tiba tiba, 90% digoda. Dan sekitar 90% kekerasan seksual terhadap serdadu wanita ini tidak pernah dilaporkan!
Note : Saya ga ikut ikut loh ya
Sumber : Jawa POS
Pic by : threewisheslingerie