| Comments ]

Kontroversi kasus Manohara Odelia Pinot seolah olah membuka luka lama antara Indonesia dan Malaysia. 2 negara serumpun bertetangga tapi seringkali terjadi masalah. Selama tahun 209 ini tercatat 11 kali kapal perang dan pesawat militer Malaysia melanggar batas wilayah laut Indonesia khususnya daerah Ambalat.

Belum lagi kasus lagu Rasa Sayange, Reog Ponorogo, angklung dan nasib naas para TKI di Malaysia. Dari berbagai masalah yang terjadi antara Indonesia - Malaysia selalu Indonesia menjadi pihak yang merugi.

Sipadan Ligitan lepas sudah, nasib naas TKI, belum lagi pelanggaran hak cipta atas budaya Indonesia itu yang sama sekali tidak merugikan atau ada sanksi yang diterima pihak Malaysia. Tidak ada sama sekali.

Kenapa selalu Indonesia yang merugi??? Bodohkah kita atau terlalu sabar dan bijaknya kita termasuk pemimpin kita???

Hubungan Indonesia - Malaysia yang seperti ini bagaikan bisul dipantat. Entah kapan benar benar sembuh atau bahkan meletus.

Pada kasus Manohara Odelia Pinot ini dalam wawancaranya dengan salah satu TV swasta Manohara Odelia Pinot bercerita saat ia akan melarikan diri dari Singapura ddan butuh paspor justru malah pihak kedubes Amerika yang pertama kali menyanggupi untuk membuatkan paspor dengan cepat. Kenapa malah pihak Amerika harus terlibat dan terlihat jauh lebih responsif????

Kesabaran ada batasnya. Terlalu berhati hati pun bisa menyebabkan kerugian yang jauh lebih besar. Apa maumu Indonesia???

tag : Manohara Odelia Pinot.

READ VIA EMAIL FOR FREE