Cina akhir akhir ini selalu muncul menjadi berita dengan produk produk berbahayanya. Selain susu bermelamin, produk mainan yang mengandung timbal berbahaya, pakan ternak palsu, saat ini Cina membuat ulah lagi dengan produksi telur palsunya yang ditengarai juga mengandung melamin.
Berdasarkan laporan dari Chosun Ilbo, karena peningkatan tajam harga-harga makanan di China, telur-telur buatan, yang dibuat hanya dari bahan kimia tanpa bahan alami, telah muncul di Kota Zhengzhou, Provinsi Henan. Mr. Wang, yang menjalankan sebuah perusahaan yang membuat bahan tambahan makanan, menjelaskan bagaimana telur-telur palsu itu dibuat. “‘Putih telur’ dibuat dengan melarutkan sodium alginate dalam air. Larutan tersebut akan terlihat seperti cairan bening yang kental dan sulit membedakannya dengan putih telur yang sebenarnya.
Kuning telur palsu dibuat dengan menyekop suatu carian dengan pigmen kuning dan memadatkan serokan cairan tersebut ke dalam larutan kalsium klorida. Akhirnya, putih telur dan kuning telur palsu ini dibungkus ke dalam kulit telur palsu yang dibuat dari kalsium karbonat.
Jika ditambahkan tepung kanji atau bubuk kuning telur pada kuning telur palsu tersebut, tekstur dari sebuah telur palsu setelah dimasak hampir identik dengan telur yang sebenarnya.
Bahan utama dalam telur-telur palsu tersebut adalah bahan tambahan makanan, getah damar, kanji, pengeras, dan pigmen-pigmen. Konsumsi yang berlebihan atas bahan-bahan tersebut akan merusak perut dan menyebabkan gejala-gejala seperti kehilangan ingatan dan keterlambatan mental, dll.
Sementara itu makanan lain yang dipalsu di Cina adalah bakpau (Reporter Dajiyuan, Wang Zheng, melaporkan) Setelah Stasiun TV Beijing beberapa hari yang lalu melaporkan suatu berita mengenai adanya kasus penggunaan kertas kardus yang direndam air garam sebagai daging isi dalam bakpao, telah mengundang perhatian besar dari masyarakat setelah berita tersebut disebar luaskan oleh berbagai kalangan media massa dan situs internet; bahkan kelompok media massa skala besar tingkat internasional pun mengekor pemberitaan tersebut, memicu kekhawatiran seluruh negara di dunia terhadap makanan di China.
Nampaknya Cina yang telah tumbuh menjadi raksasa Asia ini mengalami kerepotan dalam bidang makanan. Dengan jumlah penduduk terbesar di dunia mengharuskan Cina untuk memalsu makanan untuk mengatasi meroketnya harga pangan dengan telur dan bakpau palsu serta berbagai produk palsu lainnya. Yang celakanya produk produk tersebut diekspor ke berbagai negara. Maka waspadalah...waspadalah....
Sumber :Cui Yingshu, The Epoch Times & Era Baru
Gbr by : yoshilounge