| Comments ]

Perkembangan terakhir dari pertarungan buaya vs cicak mengalir hingga kemunculan Transkrip Rekaman KPK yang menghebohkan masyarakat. Isi Transkrip Rekaman KPK ini membawa beberapa nama seperti Abdul Hakim Ritonga dan mantan Jaksa Agung Muda Intelejen (Jamintel) Wisnu Subroto.

Isi Transkrip Rekaman KPK
ini muklai beredar luas ke public sejak 25 Okt yang lalu. Jika terbukti kebenaran isi Transkrip Rekaman KPK maka benarlah pernyataan dua pimpinan KPK non aktif Chandra Hamzah dan Bibit Samad Riyanto bahwa ada rekayasa dalam kasus KPK.

Keberadaan rekaman Transkrip Rekaman KPK ditegaskan oleh Ketua sementara KPK, Tumpak Hatorangan Pangabean, dalam jumpa pers di Gedung KPK beberapa saat lalu mengatakan, bahwa rekaman pembicaraan itu benar benar ada dan merupakan hasil penyelidikan KPK.

Hasil rekaman percakapan itu menurut Tumpak Hatorangan Pangabean juga akan diminta oleh polisi untuk memperjelas duduk perkara dan agar tidak ada tekanan dari pihak manapun terhadap KPK.

Beikut Isi Transkrip Rekaman Pembicaraan KPK seperti dimuat di Kompas edisi cetak, Selasa (27/10) :

Pembicaraan diduga dilakukan oleh petinggi di Kejaksaan Agung, Wisnu Baroto, dan Anggodo Widjaja, adik tersangka korupsi Anggoro Widjaja.

Wisnu ke Anggodo (23 Juli 2009:12.15)
"Bagaimana perkembangannya."
"Ya, masih tetap nambahin BAP, ini saya masih di Mabes."
"Pokoknya berkasnya ini kelihatannya dimasukkan ke tempatnya R (nama salah satu pucuk pimpinan kejaksaan), minggu ini, terus bali ke sini, terus action,"

Anggoro ke Anggodo (24 Juli 2009:12.25)
"Yo pokoke saiki berita acarane dikompliti."
"Wis gandeng karo Ritonga kok de'e."
"Janji ambek Ritonga, final gelar iku sama kejaksaan lagi, trakhir Senen."
"...Sambil ngenteni surate RI-1 thok nek?"
"Lha kon takok'o Truno, tho."
"Yo mengko bengi, ngko bengi dek'e."

Anggodo ke Wisnu (30 Juli 2009:19.13)
"Pak tadi jadi ketemu?"
"Udah, akhirnya Kosasih yang tau persis teknis di sana. Suruh dikompromikan di sana, Kosasih juga sudah ketemu Pak Susno, dia juga ketemu Pak Susno lagi si Edi.Yang penting kalo dia tidak mengaku susah kita."
"Yang saya penting, dia menyatakan waktu itu supaya membayar Chandra atas perintah Antasari."
"Nah itu."
"Bukan Pak, dia memerintahkan nyerahken ke Chandra yang Bapak juga tahu kan karena kalo ga ada yang memerintah Chandra Pak, enggak nyambung uang itu Iho."
"Memang keseluruhan tetap keterangan itu, kalau Edi nggak ngaku ya biarin, yang penting Ari sama Anggodo kan cerita itu."
"Kan saksinya kurang satu."
"Saksinya akan sudah 2, Ari sama Anggodo."
"Saya bukan saksi, saya kan penyandang dana kan."
"Kenapa dana itu dikeluarkan karena saya disuruh si Edi kan, sama saja kan, ha-ha-ha...."
"Suruh dia ngakulah Pak, kalau temanan kayak gini, ya percuma punya teman."

Sepengal langkah mulia pemberantasan korupsi yang tersendat si buaya. Who`s gonna be the winner???

Pic by : Photo search,
Tag : Isi Transkrip Rekaman KPK, Transkrip Rekaman KPK

READ VIA EMAIL FOR FREE